Menilai tonus otot merupakan bagian penting dalam pemeriksaan kesehatan fisik. Dokter atau fisioterapis biasanya memulai dengan pemeriksaan klinis untuk menilai kekakuan atau kelemahan otot. Selama pemeriksaan, pasien mungkin diminta untuk menggerakkan anggota tubuh secara pasif atau aktif agar tenaga medis dapat melihat respons otot secara langsung.
Pemeriksaan manual ini memungkinkan tenaga medis mendeteksi tonus otot yang normal, rendah, atau tinggi. Penilaian yang cermat membantu menentukan apakah ada gangguan saraf atau otot yang memerlukan perhatian lebih lanjut.
Selain itu, pemeriksaan rutin membantu memantau perkembangan kondisi pasien, terutama pada anak-anak atau orang dengan penyakit kronis. Hasil pemeriksaan ini juga menjadi dasar dalam merencanakan terapi fisik atau latihan rehabilitasi.
Dengan pemahaman yang baik tentang tonus otot, tenaga medis dapat memberikan rekomendasi yang lebih tepat untuk menjaga kesehatan otot dan mencegah cedera.
